Rabu, 18 Mei 2016

ABORTUS

ABORTUS
Abortus adalah keluarnya janin sebelum mencapai viabilitas. Dimana masa gestasi belum mencapai usia 22 minggu dan beratnya kurang dari 500 gr am (Derek Liewollyn&Jones: 2002). Hal serupa dikemukakan Murray, 2002 bahwa abortus adalah berakhirnya kehamilan dengan pengeluaan hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan dengan usia gestasi kurang dari 20 minggu dan berat janin kurang dari 500 gram.
Epidemiologi Abortus
Data dari beberapa Negara memperkirakan bahwa antara 10 %dan 15% yang terdiagnosis secara klinis berakhir dengan abortus. Abortus lebih sering terjadi pada wanita berusia diatas 30 tahun dan meningkat pada usia 35 tahun. Frekuensi meningkat bersamaan dengan meningkatnya angka graviditas: 6% kehamilan pertama atau kedua berakhir dengan abortus; angka ini menjadi 16% pada kehamilan ketiga dan seterusnya. Di Indonesia, diperkirakan ada 5 juta kehamilan per-tahun, dengan demikian setiap tahun terdapat 500.000-750.000 janin yang mengalami abortus spontan (Derek Liewollyn&Jones, 2002).

Etiologi Abortus
Abortus dapat terjadi karena beberapa etiologi yaitu : Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, biasanya menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum usia 8 minggu. Faktor yang menyebabkan kelainan ini adalah:
a.Kelainan kromosom, terutama trimosoma dan monosoma X
b.Lingkungan sekitar tempat implantasi kurang sempurna
c.Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat-obatan temabakau dan alcohol
Gangguan sirkulasi plasenta
Dijumpai pada ibu yang menderita penyakit nefrisis, hipertensi, toksemia gravidarum, anomaly plasenta.
Faktor maternal seperti pneumonia, typus, anemia berat, keracunan dan toksoplasmosis. Kelainan traktus genetalia, seperti inkompetensi serviks (untuk abortus pada trimester kedua), retroversi uteri, mioma uteri dan kelainan bawaan uterus.
Patofisiologi Abortus
Pada awal abortus terjadi perdarahan desiduabasalis, diikuti dengan nerkrosis jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus. Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, villi korialis belum menembus desidua secara dalam jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya. Pada kehamilan 8 sampai 14 minggu, penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta tidak dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan. Pada kehamilan lebih dari 14 minggu janin dikeluarkan terlebih dahulu daripada plasenta hasil konsepsi keluar dalam bentuk seperti kantong kosong amnion atau benda kecil yang tidak jelas bentuknya (blightes ovum),janin lahir mati, janin masih hidup, mola kruenta, fetus kompresus, maserasi atau fetus papiraseus.
Klasifikasi Abortus
Spontan (terjadi dengan sendiri, keguguran) merupakan ± 20% dari semua abortus. Abortus spontan terdiri dari 7 macam, diantaranya :
  • Abortus imminens : Peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks.
  • Abortus insipiens : Peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus.
  • Abortus inkompletus : Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus.
  • Abortus kompletus : Semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan.
  • Abortus servikalis : keluarnya hasil konsepsi dari uterus dihalangi oleh ostium uterus eksternum yang tidak membuka, sehingga semuanya terkumpul dalam kanalis serviks uterus menjadi besar, kurang lebih bundar dengan dinding menipis
  • Missed Abortion : kematian janin sebelum usia 20 minggu, tetapi janin mati itu tidak dikeluarkan selama 8 minggu atau lebih.
  • Abortus habitualis : abortus yang berulang dengan frekuaensi lebih dari 3 kali
Abortus provokatus (abortus yang sengaja dibuat) : Menghentikan kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibu. Pada umumnya dianggap bayi belum dapat hidup diluar kandungan apabila kehamilan belum mencapai umur 28 minggu, atau berat badan bayi belum 1000 gram, walaupun terdapat kasus bahwa bayi dibawah 1000 gram dapat terus hidup.
Abortus provocatus terdiri dari 2 macam, diantaranya :
  • Abortus provocatus artificialis atau abortus therapeutics: Pengguguran kehamilan dengan alat – alat dengan alasan bahwa kehamilan membahayakan membawa maut bagi ibu, misal ibu berpenyakit berat. Indikasi pada ibu dengan penyakit jantung (rheuma), hypertensi essensialis, carcinoma cerviks.
  • Abortus provocatus criminalis : pengguguran kehamilan tanpa alasan medis yang sah dan dilarang oleh hukum.
Tanda dan Gejala Abortus
Secara umum tanda dan gejala abortus sebagai berikut :


  • Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu
  • Keadaan umum tampak lemah kesadaran menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat
  • Perdarahan pervaginam mungkin disertai dengan keluarnya jaringan hasil konsepsi
  • Rasa mulas atau kram perut, didaerah atas simfisis, sering nyeri pingang akibat kontraksi uterus  

Gangguan Kehamilan


Gangguan Kehamilan yang Perlu Diwaspadai
 
Banyak gangguan yang terjadi selama kehamilan. Sebagian besar berbahaya dan butuh tindakan darurat.
Gangguan kehamilan dapat terjadi kapan saja. Bisa pada saat kehamilan muda, atau pada masa kehamilan mulai menua, selain juga pada saat-saat menjelang persalinan. Setiap masa dalam kehamilan memiliki jenis gangguannya sendiri-sendiri.
Jenis gangguan kehamilan beragam, dari yang ringan sampai yang berat. Semua jenis gangguan kehamilan dapat diatasi. Beberapa di antaranya sebetulnya sudah dapat dicegah. Upaya pencegahan dapat dilakukan selama pemeriksaan kehamilan rutin. Sekurang-kurangnya, ada 14 jenis gangguan kehamilan yang mungkin timbul dan perlu diwaspadai. Apa saja?

1. Muntah-muntah
Normal jika mual dan muntah berlangsung dalam triwulan pertama kehamilan. Namun, jika muntah-muntah terjadi berlebihan sampai 7 kali dalam sehari, kondisi ibu menjadi lemah, tidak berselera makan, berat badan menurun, dan nyeri ulu hati. Keadaan demikian tidak boleh dibiarkan. Mintalah bantuan bidan atau dokter. Kemungkinan ibu hamil sedang mengidap penyakit berat dan memerlukan perawatan rumah sakit. Kekurangan makanan dan cairan perlu dikoreksi dengan pemberian cairan infus. Jika tidak dikoreksi, buruk pengaruhnya terhadap anak di kandungan maupun pada diri ibu sendiri.

2. Kehamilan lewat 5 bulan, tak merasa ada gerakan janin
Jika betul itu dialami, kemungkinan anak sudah mati dalam kandungan. Dokter dan bidan perlu segera memastikannya. Jika dari pemeriksaan tidak terdengar lagi bunyi jantung anak, berarti anak memang sudah mati. Bayi mati dalam kandungan harus segera dikeluarkan. Jika tidak dikeluarkan, dapat mengganggu ibu. Bayi mati di kandungan lama-lama akan mengering, dan perut ibu semakin susut mengecil. Ibu harus curiga bayi sudah mati dalam kandungan jika perutnya semakin hari semakin mengempis.

3. Berat badan naik berlebihan
Waspadalah jika berat badan ibu hamil naik lebih dari 1 kg dalam seminggu, terkadang disertai tungkai dan mata kaki yang membengkak, tekanan darah meninggi, air seni keruh, nyeri kepala, dan penglihatan berkunang-kunang. Kemungkinan itu merupakan gejala dan tanda pre-eclampsia, yang jika dibiarkan akan masuk ke dalam eclampsia, penyakit yang mengancam nyawa ibu maupun anak jika tidak segera ditanggulangi.

4. Gangguan ginjal
Ibu hamil juga dapat menderita gangguan ginjal. Sering demam-demam, air seni keruh, tekanan darah mungkin meninggi, sering mual-mual (lagi), atau sampai muntah-muntah, nyeri kepala, dan mungkin tidak enak di pinggang. Gangguan ginjal pada ibu hamil perlu segera diobati. Mungkin perlu perawatan rumah sakit.

5. Sering berdebar-debar, sesak napas, dan lekas lelah
Waspadalah jika keluhan tersebut berlangsung terus-menerus, dan kian hari kian bertambah berat. Jika tadinya keluhan itu muncul hanya pada saat melakukan aktivitas fisik, namun sekarang tidak melakukan aktivitas fisik pun sudah berdebar dan sesak napas, kemungkinan ada gangguan jantung dalam kehamilan (vitium cordis). Ibu dengan kondisi begini memerlukan perawatan khusus di rumah sakit, dan pertolongan khusus pula sewaktu persalinan.

6. Anemia
Jika wajah pucat-pasi, merah mata dan telapak tangan pucat, lekas lelah, lemah, dan lesu, kemungkian ibu hamil menderita kurang darah (anemia). Sel-sel darah merah kekurangan unsur hemoglobin. Pada ibu hamil, anemia sering disebabkan oleh kekurangan zat besi. Anemia yang berat bisa mengganggu jantung juga. Keluhan sering berdebar pada pasien anemia kemungkinan karena sudah sampai stadium membebani jantung.
Anemia kekurangan zat besi mudah diatasi dengan pemberian tambahan pil zat besi (sulfas ferosus), atau tablet penambah zat besi lainnya. Anemia dalam kehamilan berefek buruk pada kehamilan, selain juga berefek buruk pada janin yang dikandung. Pasokan zat asam janin kurang dari normal. Gangguan plasenta dan perdarahan pasca-persalinan sering terjadi pada ibu hamil yang anemia.

7. Gangguan kelenjar gondok
Jika kelopak mata sembab menonjol, tapi bukan sakit mata, jemari gemetar, sering berdebar-debar walau tidak habis melakukan aktivitas fisik, badan terasa lebih panas (gerah) dari biasa, dan banyak berkeringat, kemungkinan ini gejala aktivitas kelenjar gondok di batang leher berlebihan (hyperthyroid).
Kelenjar gondok tidak harus membengkak seperti pada penyakit gondok endemik akibat kekurangan iodium, namun fungsi gondoknya saja yang berlebihan, sehingga menimbulkan keluhan dan gejala seperti di atas itu. Agar tidak sampai mengganggu kehamilan, maupun janin yang dikandung, gangguan kelenjar gondok pun perlu diatasi.

8. Kencing manis
Ibu hamil dicurigai kencing manis jika bertubuh gemuk, berasal dari keluarga dengan riwayat kencing manis, mengeluh sering haus terus, banyak berkemih, dan merasa lapar terus. Ibu hamil dengan kencing manis akan melahirkan anak yang lebih besar dari normal. Seberapa bisa, kencing manis ibu hamil terkontrol agar tidak berpengaruh buruk terhadap anak yang dikandung. Pertolongan khusus perlu diberikan untuk bayi yang dilahirkan dari ibu yang kencing manis.

9. Ibu hamil dengan infeksi
Ibu hamil dengan demam tinggi dan berlangsung lebih dari 3 hari harus dipikirkan kemungkinan terjadi infeksi. Apa pun penyebab infeksinya, tidak menyehatkan bagi janin yang dikandung. Dokter perlu memeriksa kalau-kalau infeksinya berefek buruk terhadap anak.

10. Kejang-kejang
Ibu hamil dengan kejang-kejang tidak boleh dianggap enteng. Kejang-kejang sendiri bisa disebabkan oleh infeksi selaput otak (meningitis), atau pada otak sendiri (encephalitis). Namun, paling sering disebabkan oleh penyakit eclampsia seperti sudah dibahas di atas. Jangan tunda pergi ke dokter, sebab setiap kejang-kejang harus dianggap keadaan yang serius.

11. Keluar darah dan lendir dari liang rahim
Keluar darah dari liang rahim pada masa kehamilan kurang dari 28 minggu atau 7 bulan, kemungkinan terjadi keguguran. Ancaman keguguran yang masih awal dapat dibendung dengan perawatan khusus, agar janin selamat sampai cukup bulan. Namun akan gagal mempertahankan kehamilan jika perdarahan telanjur banyak dan berlebihan.
Keluar darah pada kehamilan yang lebih tua, kemungkinan ada gangguan pada air-ari. Keluar darah dapat disertai rasa nyeri mulas melilit di perut bawah, bisa juga tidak. Keluarnya darah dengan rasa nyeri disertai keluarnya lendir, apalagi jika sampai keluar air ketuban (menyerupai air seni), tergolong keadaan gawat darurat kehamilan. Ibu harus segera dilarikan ke rumah sakit, mencegah seberapa mungkin dalam 24 jam kehamilan masih dapat dipertahankan.

12. Kehamilan terganggu
Jika pada kehamilan muda (6-10 minggu) atau kurang dari dua setengah bulan keluar perdarahan dari liang rahim, disertai nyeri, mulas melilit di perut bawah, selain kemungkinan keguguran, dapat juga sebab kehamilan yang terganggu (KET atau Kehamilan Ektopik Terganggu).
Normalnya, kehamilan tumbuh di dalam rongga rahim. Namun, tidak demikian dengan kehamilan yang tersasar ke tempat tumbuh yang lain. Kehamilan di luar rahim disebut kehamilan ektopik (ectopic pregnancy), yang dapat terjadi di saluran telur, indung telur, atau di mana saja di luar rahim. Kehamilan di luar rahim dapat saja selamat sampai kehamilan cukup bulan, namun lebih sering mengalami gangguan. Jika kehamilan yang tersasar sampai terganggu, terpaksa anak harus dikeluarkan kendati belum cukup bulan.

13. Keluar darah setelah kehamilan 28 minggu
Jika keluar darah setelah kehamilan 28 minggu atau 7 bulan, kemungkinan ada gangguan pada ari-ari. Kalau bukan luruhnya ari-ari dari perlekatannya pada dinding rahim (solutio placentae), kemungkinan lain adalah mengelupasnya sebagian tepi ari-ari dari dinding rahim lantaran lokasi perlekatannya berada di sekitar mulut rahim (placentae praevia). Keduanya tergolong gawat darurat yang memerlukan pertolongan rumah sakit segera.

14. Keluar cairan ketuban
Ketuban atau bungkus bayi dalam kandungan tidak boleh pecah sebelum tiba waktunya persalinan. Jika sampai pecah, berarti cairan ketuban akan tumpah keluar dari liang rahim, dan anak yang seharusnya terlindung steril di dalamnya terancam bahaya tercemar oleh bibit penyakit dari dunia luar. Keadaan ini disebut Ketuban Pecah Dini (KPD), yakni keluar cairan menyerupai air seni tapi tak berbau pesing, sebelum merasa mulas-mulas tanda awal persalinan.
Adakalanya, cairan ketuban tidak bening lagi, melainkan sudah kehijau-hijauan, tanda sudah terinfeksi kuman dari luar. Infeksi cairan ketuban mengancam janin yang terbungkus di dalamnya. Ini pun tergolong gawat darurat. Janin perlu diselamatkan agar tidak sampai menderita infeksi di dalam kandungan ibunya.

Senin, 16 Mei 2016

Kehamilan Ganda

kehamilan ganda 

Kehamilan Ganda adalah suatu kondisi yang ditandai dengan kehamilan yang mengandung dua atau lebih bayi. Ada beberapa tipe kehamilan ganda, tergantung dari jumlah bayinya. Tipe yang paling umum dikenal sebagai kembar (dua bayi). Kembar dapat identik atau seperti saudara. Kembar identik terjadi ketika satu sel telur yang dibuahi membelah menjadi dua dan berkembang menjadi dua individu identik secara genetik yang memiliki jenis kelamin dan wajah yang sama. Kembar Seperti Saudara terjadi ketika dua sel telur dibuahi oleh dua sperma yang berbeda. Kedua individu tersebut mungkin atau mungkin tidak memilki jenis kelamin yang sama dan tidak mirip. Pada kasus dimana ibu hamil dengan tiga (triplet), empat (kuadruplet), lima (kuintplet) atau lebih, ini dikenal sebagai kembar super. Kehamilan ganda umumnya terjadi pada orang-orang yang memiliki kerabat dekat atau anggota keluarga dengan kehamilan kembar sebelumnya dan wanita yang hamil pada usia di atas 30 tahun. Dengan peningkatan penggunaan obat-obatan penyubur, fertilisasi in vitro dan teknologi pembantu reproduksi, orang-orang memiliki kesempatan lebih tinggi untuk terjadinya kehamilan ganda. Meskipun kehamilan ganda merupakan sesuatu yang menarik dan seringkali membahagiakan banyak pasangan, ada banyak resiko untuk terjadinya komplikasi dalam kehamilan, seperti kelahiran prematur, preeklamsi (hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan) dan perdarahan hebat setelah melahirkan. Oleh karena itu, wanita dengan kehamilan ganda harus diawasi secara ketat oleh ahli kandungan mereka dan meminta nasihat untuk mempertahankan kesehatan kehamilannya. Kebanyakan, orang-orang dengan kehamilan ganda mengalami kelahiran prematur. Wanita dengan jumlah bayi tiga atau lebih memerlukan operasi Caesar untuk melahirkan bayinya.

Penyebab kehamilan ganda 
 merupakan suatu hal yang banyak dicari orang, karena mereka berkeinginan untuk memiliki anak kembar. Kelahiran anak kembar dapat terjadi secara alami, namun akhir-akhir ini ada perawatan kesuburan yang dapat menyebabkan kelahiran kembar. Untuk kehamilan anak kembar yang sering terjadi yaitu satu sel tertular dibuahi, kemudian terbagi menjadi 2 atau lebih embrio. Ciri khas dari anak-anak yang terlahir kembar yaitu selalu berjenis sama dan perawakan yang dimiliki juga sama. Pada kondisi tersebut disebabkan karena memiliki kantong ketuban yang berbeda namun embrio yang dimiliki satu plasenta. 
Penyebab Kehamilan Anak Kembar


Sedangkan penyebab kehamilan anak kembar fraternal yaitu 2 atau lebih sel telur dapat dibuahi dan ditanamkan di dalam rahim. Anak-anak yang lahir dengan kehamilan kembar ini memiliki jenis kelamin yang berbeda karena tergantung dengan sperma yang membuahi sel telur tersebut. Kehamilan anak kembar fraternal ini memiliki kantung ketuban dan plasenta dengan terpisah untuk masing-masing embrio. 
Berikut ini penyebab kehamilan anak kembar secara alam. 

Faktor Genetika
Faktor genetika merupakan penyebab utama orang melahirkan anak kembar. Karena seseorang yang memiliki keluarga hubungan sedarah melahirkan anak kembar, ada kemungkinan besar orang tersebut juga akan mengalami hal yang sama. 


Memiliki Kelebihan Berat Badan
Seseorang yang memiliki berat badan lebih memiliki kemungkinan lebih besar untuk hamil anak kembar. Sebuah penelitian dari College Of Obstetrics dan Gynecology mengatakan bahwa penyebab kehamilan anak kembar sering terjadi pada wanita yang memiliki massa tubuh yang lebih dari 30. Namun hal itu juga terjadi apabila memiliki sejarah pasangan suami istri yang memiliki sejarah dari keluarga kembar.

Hamil Pada Usia Sudah Tua
Sekitar dari 17 % wanita yang memiliki kehamilan anak kembar yaitu usia diatas 45 tahun. Karena usia tersebut lebih berpeluang untuk melahirkan anak kembar. Untuk kehamilan pada usia diatas 50 tahun juga semakin besar, namun resiko terjadinya keguguran juga semakin rentan. 

Melakukan Program Fertilitas
Penyebab kehamilan anak kembar juga sering terjadi karena melakukan program fertilitas. Dahulu seseorang yang dapat melahirkan anak kembar merupakan sebuah keuntungan. Namun sekarang di zaman teknologi yang sudah canggih, untuk memiliki anak kembar dapat diprogram dengan menerapkan teknologi tinggi yang dinamakan program fertilitas. Penggunaan program tersebut berfungsi untuk menstimulus terjadinya ovulasi di dalam rahim dan penerapan bayi tabung yang memungkinkan terjadinya embrio yang tumbuh lebih dari satu di dalam rahim wanita tersebut. 


Pernah Melahirkan Anak Kembar
Seseorang yang pernah melahirkan anak kembar pada kehamilan pertama juga memiliki kemungkinan lebih besar untuk melahirkan anak kembar lagi pada kehamilan berikutnya. Seseorang yang pernah memiliki anak kembar akan berpeluang 4 kali lipat untuk memiliki anak kembar lagi dibanding wanita yang belum pernah melahirkan anak kembar.

Minggu, 15 Mei 2016

Perdarahan Post Partum

PERDARAHAN POST PARTUM PRIMER

PENGERTIAN
Pendarahan pasca persalinan (post partum) adalah pendarahan pervaginam 500 ml atau lebih sesudah anak lahir. Perdarahan merupakan penyebab kematian nomor satu (40%-60%) kematian ibu melahirkan di Indonesia. Pendarahan pasca persalinan dapat disebabkan oleh atonia uteri, sisa plasenta, retensio plasenta, inversio uteri dan laserasi jalan lahir .
Perdarahan postpartum adalah sebab penting kematian ibu ; ¼ dari kematian ibu yang disebabkan oleh perdarahan ( perdarahan postpartum, plasenta previa, solution plaentae, kehamilan ektopik, abortus dan ruptura uteri ) disebabkan oleh perdarahan postpartum. Perdarahan postpartum sangat mempengaruhi morbiditas nifas karena anemia mengurangkan daya tahan tubuh. Perdarahan postpartum diklasifikasikan menjadi 2, yaitu : 
Perdarahan Pasca Persalinan Dini (Early Postpartum Haemorrhage, atau Perdarahan Postpartum Primer, atau Perdarahan Pasca Persalinan Segera). Perdarahan pasca persalinan primer terjadi dalam 24 jam pertama. Penyebab utama perdarahan pasca persalinan primer adalah atonia uteri, retensio plasenta, sisa plasenta, robekan jalan lahir dan inversio uteri. Terbanyak dalam 2 jam pertama.
Perdarahan masa nifas (PPH kasep atau Perdarahan Persalinan Sekunder atau Perdarahan Pasca Persalinan Lambat, atau Late PPH). Perdarahan pascapersalinan sekunder terjadi setelah 24 jam pertama. Perdarahan pasca persalinan sekunder sering diakibatkan oleh infeksi, penyusutan rahim yang tidak baik, atau sisa plasenta yang tertinggal. 

 
GEJALA KLINIS
Gejala klinis berupa pendarahan pervaginam yang terus-menerus setelah bayi lahir. Kehilangan banyak darah tersebut menimbulkan tanda-tanda syok yaitu penderita pucat, tekanan darah rendah, denyut nadi cepat dan kecil, ekstrimitas dingin, dan lain-lain. Penderita tanpa disadari dapat kehilangan banyak darah sebelum ia tampak pucat bila pendarahan tersebut sedikit dalam waktu yang lama. 

 
DIAGNOSIS PERDARAHAN PASCAPERSALINAN

Diagnosis biasanya tidak sulit, terutama apabila timbul perdarahan banyak dalam waktu pendek. Tetapi bila perdarahan sedikit dalam jangka waktu lama, tanpa disadari pasien telah kehilangan banyak darah sebelum ia tampak pucat. Nadi serta pernafasan menjadi lebih cepat dan tekanan darah menurun. Seorang wanita hamil yang sehat dapat kehilangan darah sebanyak 10% dari volume total tanpa mengalami gejala-gejala klinik. Gejala-gejala baru tampak pada kehilangan darah 20%. Jika perdarahan berlangsung terus, dapat timbul syok. Diagnosis perdarahan pascapersalinan dipermudah apabila pada tiap-tiap persalinan setelah anak lahir secara rutin diukur pengeluaran darah dalam kala III dan satu jam sesudahnya. Apabila terjadi perdarahan pascapersalinan dan plasenta belum lahir, perlu diusahakan untuk melahirkan plasenta segera. Jika plasenta sudah lahir, perlu dibedakan antara perdarahan akibat atonia uteri atau perdarahan karena perlukaan jalan lahir.
Pada perdarahan karena atonia uteri, uterus membesar dan lembek pada palpasi; sedangkan pada perdarahan karena perlukaan jalan lahir, uterus berkontraksi dengan baik. Dalam hal uterus berkontaraksi dengan baik, perlu diperiksa lebih lanjut tentang adanya dan dimana letaknya perlukaan jalan lahir. Pada persalinan di rumah sakit, dengan fasilitas yang baik untuk melakukan transfusi darah, seharusnya kematian akibat perdarahan pascapersalinan dapat dicegah. Tetapi kematian tidak data terlalu dihindarkan, terutama apabila penderita masuk rumah sakit dalam keadaan syok karena sudah kehilangan banyak darah. Karena persalinan di Indonesia sebagian besar terjadi di luar rumah sakit, perdarahan post partum merupakan sebab utama 

Jumat, 13 Mei 2016

Preeklamsia

Waspadai Preeklampsia Di Masa Kehamilan

Mengetahui penyebab dan gejala preeklampsia dapat mengurangi risiko yang membahayakan bagi ibu dan janin. Preeklampsia biasanya muncul pada usia kandungan lebih dari 20 minggu. 
Preeklampsia adalah gangguan kehamilan yang ditandai oleh tekanan darah tinggi dan kandungan protein yang tinggi dalam urine. Kondisi ini dapat membahayakan organ-organ lainnya, seperti ginjal, hati, dan mata.
Eklamsia adalah kondisi preeklamsia yang disertai kejang. Hal ini dapat berakibat fatal bagi ibu dan janin, bahkan dapat menyebabkan kematian. Pada bayi, preeklampsia dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan pertumbuhan bayi yang terhambat. Maka dari itu penting bagi ibu hamil untuk mengetahui gejala, penyebab, dan bagaimana cara mencegah serta mengatasi preeklampsia. 


Walau penyebab utama Preeklampsia (gejala hipertensi) masih menjadi tanda tanya, salah satu yang signifikan dari munculnya gejala ini adalah kurangnya asupan kalsium pada masa kehamilan. Studi telah membuktikan dengan tercukupannya kebutuhan kalsium dapat mengurangi risiko hipertensi yang terjadi pada masa kehamilan. Lakukan beberapa pencegahan kecil yang memberi manfaat besar seperti berikut ini:
  • Kenali gejala Preeklampsia. Waspadalah jika Anda mengalami peningkatan berat badan dengan cepat, sakit kepala, pandangan kabur, nyeri di perut serta kecemasan yang pada umumnya terjadi pada tri-semester kedua dan ketiga masa kehamilan. Bisa saja gejala-gejala tersebut merupakan pertanda Preeklampsia, segera konsultasikan pada dokter kandungan Anda.
  • Kenali faktor penyebab Preeklampsia. Ketahui faktor-faktor penyebab Preeklampsia seperti sejarah Preeklampsia dalam keluarga, mereka yang berusia di atas 35 tahun dan di bawah 20 tahun, obesitas, kehamilan ganda, dan wanita hamil dengan riwayat penyakit seperti tekanan darah tinggi kronis, diabetes, ginjal, atau lupus. 
  • Penuhi gizi Anda dan janin Anda. Dengan tercukupnya kebutuhan kalsium dapat mengurang risiko hipertensi yang terjadi pada masa kehamilan. Kebutuhan kalsium dapat Anda peroleh melalui makanan yang Anda konsumsi sehari-hari seperti susu, sayuran hijau, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Bila dirasa tidak tercukup, suplemen kalsium dapat menjadi pilihan praktis untuk memenuhi kebutuhan kalsium Anda. 
  • Kontrol kehamilan Anda. Langkah terbaik dalam menjauhkan Preeklampsia pada kehamilan Anda adalah dengan rajin kontrol ke dokter kandungan. Periksa rutin tekanan darah serta kandungan protein dalam urine Anda. Segera konsultasikan ke dokter apabila Anda merasakan gejala-gejala Preeklampsia agar dapat ditangani dengan cepat.
 Cara mudah hindari Eklampsia:
  • Minum multivitamin. Riset menunjukkan, multivitamin memenuhi kebutuhan asam folat selam kehamilansekaligus mengurangi risiko pre-eklampsia hingga 50%.
  • Makan serat. Berdasarkan riset Universitas Washington, SeattleAS, makan buah dan sayur akan mengurangi risiko Pre-Eklampsia.
  • Ke dokter gigi. Bakteri perusak gusi bisa menjadi pemicu Pre-Eklampsia, demikian riset terbaru AS. Jadi, sikat gigi minimal 2 kali sehari dan gunakan benang gigi.
  • Jalan kaki. Studi menunjukkan, ibu hamil yang teratur jalan kaki bersisiko rendah alami Preeklampsia dibanding yang malas jalan.

Penyebab Preeklampsia

Plasenta adalah salah satu organ penting yang berfungsi untuk menyalurkan darah dari ibu ke bayi di dalam kandungan. Munculnya preeklampsia diduga karena adanya gangguan perkembangan pada plasenta, yang disebabkan oleh masalah pada pembuluh darah pemasok plasenta. Faktor genetik atau adanya riwayat keluarga yang pernah mengalami preeklampsia juga diduga berperan dalam mekanisme penyakit ini. Namun, penyebab pasti kondisi ini belum sepenuhnya dipahami.
Pada keadaan normal, plasenta mendapatkan suplai darah yang banyak dan konstan untuk mendukung perkembangan bayi. Namun pada kondisi preeklampsia, plasenta diduga tidak mendapatkan cukup darah. Hal ini mengakibatkan suplai darah kepada bayi terganggu. Berbagai sinyal dan substansi dari plasenta yang terganggu menyebabkan tingginya tekanan darah.
Faktor lain yang mungkin dapat memengaruhi munculnya preeklampsia, antara lain:
  • Kehamilan pertama
  • Pernah mengalami preeklampsia pada kehamilan sebelumnya
  • Mempunyai masalah medis lain, yaitu tekanan darah tinggi, diabetes, dan lupus
  • Usia lebih dari 40 tahun
  • Jarak kehamilan lebih dari 10 tahun dari kehamilan sebelumnya
  • Obesitas pada awal kehamilan

Gejala-gejala Preeklampsia

Preeklampsia umumnya jarang disertai dengan gejala-gejala tertentu, maka wanita hamil perlu melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur dan mengecek tekanan darah. Tekanan darah yang tinggi bisa menjadi gejala awal preeklampsia. Waspadai jika tekanan darah mencapai 140/90 mmhg lebih.
Gejala lainnya yang mungkin muncul dapat berupa sakit kepala hebat, mengalami gangguan penglihatan, sensitif terhadap cahaya, sesak nafas, mual, dan muntah. Selain itu, nyeri dapat muncul pada perut bagian atas, tepatnya di bawah rusuk sebelah kanan.

Cara Mengatasi Preeklampsia

Jika wanita hamil terdeteksi mengalami preeklampsia, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih sering dibandingkan pemeriksaan rutin yang biasa dilakukan. Dokter juga akan melakukan beberapa tes guna mengetahui kondisi bayi dalam kandungan.
Tata laksana preeklamsia yang paling utama adalah persalinan. Apabila usia kandungan tidak terlalu muda, biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan proses kelahiran lebih cepat agar tidak membahayakan kondisi ibu dan bayi dalam kandungan.
Namun, jika usia kandungan masih terlalu muda dan preeklampsia telah terdeteksi sejak dini, dokter akan melakukan beberapa hal untuk mengatasinya. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi preeklampsia.
  • Penurunan tekanan darah. Pada kondisi preeklampsia tekanan darah akan tinggi, sehingga dibutuhkan perawatan yang dapat menurunkan tekanan darah atau disebut antihipertensi. Tidak semua obat antihipertensi aman bagi ibu hamil. Jadi sebelum mengonsumsi obat tersebut, diskusikan terlebih dahulu dengan dokter.
  • Obat antikejang. Magnesium sulfat sering dipakai untuk mengatasi dan mencegah kejang. Dokter akan memberikan obat ini jika preeklampsia tergolong berat.
  • Kortikosteroid. Kortikosteroid biasanya diberikan jika ibu hamil mengalami kondisi preeklampsia atau sindrom HELLP (hemolisis, peningkatan enzim hati, dan kadar platelet rendah). Kortikosteroid dapat meningkatkan fungsi trombosit dan hati untuk mencegah persalinan terlalu awal. Selain itu, kortikosteroid juga dapat membantu mematangkan paru-paru bayi agar jika harus lahir prematur, bayi dapat bernapas dengan baik.
  • Rawat inap. Jika preeklampsia yang dialami ibu hamil tergolong berat, kemungkinan dokter akan meminta untuk melakukan rawat inap agar dokter dapat dengan mudah mengontrol kondisi ibu hamil, bayi di dalam kandungan, dan kadar cairan amniotik. Kurangnya cairan amniotik merupakan tanda adanya masalah dengan suplai darah pada bayi.
Penting bagi seorang ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Tujuannya agar dapat terus memonitor kondisi kesehatan diri dan bayi sehingga gangguan kehamilan seperti preeklampsia dapat diatasi sejak dini.

Baby blues syndrom

Mengenal dan Mengatasi Baby Blues Syndrome


Pasca melahirkan tentunya akan muncul perasaan pada diri seorang ibu merasa senang, haru sekaligus lega karena perjuangan selama 9 bulan selama masa kehamilan dan proses melahirkan telah terlewati dengan selamat. Kini hadir buah hati yang akan senantiasa menemani hari-hari ibu. Namun beberapa hari kemudian, justeru perasaan senang yang menghinggapi kini berubah menjadi rasa penuh kesedihan dan khawatir. Hampir 50% ibu mengalami rasa sedih dan khawatir pasca melahirkan. Kondisi ini dinamakan sebagai Baby Blues Syndrome.
Baby Blues Syindrome yang biasa juga dikenal sebagai Postpartum Distress Syndrome merupakan suatu kondisi dimana muncul perasaan gundah gulana atau adanya perasaan sedih yang di alamai oleh para ibu pasca melahirkan. Kondisi ini biasanya terjadi pada 14 hari pertama pasca melahirkan dan cenderung memburuk pada 3 ata 4 hari pasca melahirkan. Namun jika ibu mengalami kondisi yang sama melebihi batas normal 2 minggu, maka baiknya ibu berkonsultasi dengan dokter, karena di khawatirkan mengalami Postpartum Depression.
Banyak kalangan menilai adalah hormon yang menyebabkan ibu mengalami baby blues syndrome. Pada saat kehamilan, ibu banyak mengalami perubahan besar baik fisik maupun non fisik termasuk di dalamnya perubahan hormon. Begitu juga pasca melahirkan, perubahan tubuh dan hormon kembali terjadi lagi. Perubahan-perubahan yang kembali terjadi pada diri anda akan sangat mempenngaruhi perasaan ibu. Penurunan secara drastis kadar hormon estrogen dan progesteron serta hormon lainnya yang di produksi oleh kelenjar tiroid akan menyebabkan ibu sering mengalami rasa lelah, depresi dan penurunan mood.
Selain hormon, hadirnya si kecil yang harus betul-betul diawasi, dipenuhi perhatiannya, diasuh siang dan malam banyak menguras tenaga ibu, sehingga ibu mengalami keletihan dan kurang waktu istirahat. Perubahan pola hidup ini juga sebagai faktor banyak ibu pasca melahirkan mengalami depresi. Selain itu kecemasan yang menghantui para ibu, kecemasan akan masa depan anak, kecemasan apakah mampu atau tidaknya membesarkan anak dengan baik, dan kecemasan lainnya yang menghantui ibu juga bisa memicu baby blues syndrome. Ibu yang mengalami Baby Blues Syndrome biasanya akan mengalami gejala-gejala:
  • Rasa sedih dan depresi memenuhi perasaan ibu hingga menyebabkan ibu sering menangis
  • Emosi sangat labil, mudah marah, gampang tersinggung dan sering hilang rasa sabarnya.
  • Kerap kali ibu merasa kelelahan dan sering dihinggapi sakit kepala
  • Sering merasa kurang percaya diri
  • Sering mengalami rasa cemas
  • Mengalami kesulitan dalam berisitirahat atau susah tidur
  • Sering mengalami rasa takut akan berbagai hal

Baby Blues Syndrome memang bisa dikatakan gejala normal ibu pasca melahirkan. Namun kondisi tersebut cukup menyiksa bagi ibu. Oleh karena itu di perlukan kiat-kiat untuk menghindari atau meminimalisir kondisi akibat baby blues synrome tersebut. Berikut beberapa tips yang bisa ibu lakukan:
  • Lakukan persiapan yang matang sebelum melahirkan. Persiapan di sini bisa meliputi persiapan fisik (perlengkapan bayi, dana, dll) maupun persiapan mental. Karena seorang ibu yang sudah matang dan siap dalam menghadapi persalinan, maka mental ibu akan terasah tatkala ibu memiliki buah hati baru.Selengkapnya mengenai persiapan melahirkan bisa di baca di artikel ini:
    • Persiapan persalinan
    • Menghilangkan rasa takut menjelang persalinan
  • Lengkapi pengetahuan ibu akan perawatan dan kesehatan seputar bayi. Pengetahuan bisa di dapat melalui buku, majalah, forum atau situs-situ bayi. Untuk di bidanku.com anda bisa mencari pengetahuan tentang merawat bayi di kategori dunia balita Ibu yang telah siap dalam melakukan perawatan bayi dan telah paham betul bagaimana cara membesarkan bayi dengan benar akan terhindar dari baby blues syndrome
  • Support dari keluarga sangat penting terutama dari suami guna menghindarkan ibu terkena baby blues syndrome. Berkeluh kesahlah pada suami, berbagi tugas dan tanggung jawablah dengan suami akan meringankan beban ibu
  • Berisitirahatlah selagi kesempatan untuk beristirahat itu ada. Merawat bayi memerlukan perhatian ekstra. Dibutuhkan tenaga dan pikiran yang tidak sedikit yang dapat membuat ibu sangat letih. Oleh karena itu jika ada waktu istirahat manfaatkan dengan baik, atau mintalah pengasuhan sebentar baik oleh suami atau keluarga lainnya untuk memberikan anda waktu untuk beristirahat.
  • Berbagi pengalaman dengan ibu-ibu yang lain dipercaya dapat mengurangi beban ibu pasca melahirkan. Anda bisa melakukan hal ini dengan berbagai komunitas ibu yang ada. Untuk di Bidanku.com anda bisa bergabung di Komunitas Bunda.
  • Perhatikan pola makan anda. jaga kebutuhan nutrisi dan vitamin bagi ibu. Selain untuk kualitas ASI, nutrisi dan vitamin yang terpenuhi akan membuat ibu makin tampil sehat pula.
  • Be positf. Buang jauh-jauh perasaan negatif tentang apa pun itu. Hidup akan terasa ringan jika anda selalu berpikiran positif.


Copas

Selasa, 10 Mei 2016

Suntik TT / Suntik Catin

Apa Itu Suntik TT?
Suntik TT (Tetanus Toksoid) disebut juga vaksin TT, adalah tindakan memasukkan racun tetanus yang telah dinonaktifkan. Cara ini akan membuat tubuh lebih kebal terhadap tetanus karena sudah ‘belajar’ membuat antibody terhadapnya.
Saat antibodi telah terbentuk, jika suatu saat terluka dan kemasukan bakteri tetanus, tubuh lebih cepat membentuk antibody karena sudah diperkenalkan sebelumnya.
Apa Itu Tetanus?
Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani. Bakteri ini masuk ke tubuh melalui luka lalu mengeluarkan racun ke tubuh orang yang telah diinfeksi. Racun yang dihasilkan bisa merusak system syaraf dan sumsum tulang belakang. Itulah mengapa kita perlu melakukan suntik TT agar kebal terhadap penyakit ini.


CALON PENGANTIN WAJIB SUNTIK TT SEBELUM MENIKAH

Di masa kini,pasangan yang hendak menikah sudah mulai akrab dengan premarital test atau tes kesehatan pranikah. Salah satu yang harus dipenuhi dan merupakan aturan wajib dari pemerintah adalah Vaksin Tetanus Toksoid(TT).Menikah perlu banyak persiapan. Yang terutama tentu kondisi kesehatan. Salah satu persiapan fisik bagi kaum perempuan yang berkaitan dengan administrasi adalah surat keterangan bebas Tetanus Toksoid(TT).

Surat sakti tersebut diperlukan untuk melengkapi berkas di Kantor Urusan Agama(KUA). Surat yang di keluarkan oleh pihak berwenang dalam medis ini sudah menjadi aturan resmi pemerintah sejak tahun 1986. Meskipun suntikan TT pernah di dapat masa kecil, perempuan yang hendak menikah wajib mendapat vaksinasi TT lagi. Vaksin TT dianggap penting karena tetanus pernah menjadi momok yang berakibat kematian bayi Indonesia. Vaksinasi tetanus pada perempuan yang hendak menikah akan meningkatkan kekebalan tubuh dari infeksi tetanus.

Di negara berkembang seperti Indonesia, kasus tetanus pada bayi baru lahir masih sering ditemui. Menurut WHO, angka kematian akibat tetanus di negara berkembang 135 
kali lebih besar dari pada di negara maju. Kondisi ini dikarenakan tetanus terkait 
erat dengan masalah sanitasi dan kebersihan selama proses kelahiran. Bisa jadi 
karena alat penggunaan kebidanan yang tidak steril, misal guntingnya kotor. Masih 
banyak proses kelahiran di Indonesia dilakukan oleh tenaga tidak terlatih dengan 
baik secara medis.

Infeksi tetanus tidak hanya membahayakan nyawa bayi, tapi juga ibu. Karena itu program vaksinasi TT ini terutama ditujukan bagi kaum wanita di daerah pedesaan dan 
terpencil. Tapi sayangnya belum semua perempuan mendapat vaksin TT sebelum menikah 
karena banyak pasangan yang menikah siri alias menikah secara agama saja.
Sebenarnya target pemberian vaksin ini tidak hanya pada perempuan yang akan menikah 
saja, tapi juga pada wanita usia subur. Waktu yang tepat untuk mendapatkan vaksin 
TT sekitar dua hingga enam bulan sebelum pernikahan. Ini diperlukan agar tubuh 
memiliki waktu untuk membentuk antibodi.

Lalu bagaimana dengan calon pengantin PRIA???
Vaksin TT bisa diberikan pada pria dewasa untuk melindungi si pria dari bahaya 
tetanus, tak ada kaitannya dengan pencegahan infeksi tetanus pada bayi.